Sunday, April 5, 2015

Sebuah Renungan



Sebagai seorang mahasiswa yang bisa di katakan mahasiswa tingkat akhir, tidak jarang aku berfikir akan menjadi apa aku nanti setelah lulus. Menjadi seorang mahasiswa yang menghabiskan hampir 4tahun di bumi Ustmani, seolah bukan menjadi sebuah modal yang layak mendapat lampu hijau untuk pergi kemanapun aku mau. Apa iya kalau lulusan luar negeri dijamin lebih sukses daripada yang lulusan dalam negeri? Enggak kan. Bahkan aku sering berfikir, apa sih nilai plus yang aku dapatkan dibanding teman-teman lainnya yang tak seberuntung aku yang menghabiskan masa kuliahnya di bumi pertiwi sana. Hal apa yang bisa aku banggakan dengan mereka? Pertanyaan itu seakan menjadi headline news yang selalu menghantui meminta untuk dijawab.


Well, jujur aku sendiri ya bisa dibilang merupakan mahasiswa yang jauh dari kategori brilliant. Cumulative-GPA diatas 3 saja masih merupakan harapan. Organisasi-organisasi kemahasiswaan di kampus pun tidak pernah terbersitkan untuk masuk. Kalau di Indonesia kan ada itu yang ikut BEM, pertukaran pelajar, ngurusi lomba-lomba tingkat SMA, dan banyak lagi kegiatan-kegiatan lainnya. Lha aku? Pokoknya ya kalau di Indonesia bisa saja aku mendapat titel mahasiswa Kupu-kupu; alias kuliah pulang kuliah pulang. Aku sama sekali ngga merasa wah dan wow meskipun berkesempatan kuliah di luar negeri. Malah aku menganggap aku tidak ada apa-apanya dengan mereka.

   Oleh karena itu, di akhir-akhir perkuliahan aku ini, aku mencoba untuk lebih produktif. Dan aku mencoba untuk kembali menggeluti kegiatan yang dulu pernah menjadi salah satu hobi, yaitu menulis. Menulis bebas, sebebas-bebasnya untuk mengekspresikan imajinasi, perasaan, dan pikiran. Hitung-hitung mengurangi segala bentuk beban dan meng”convert”nya dalam bentuk tulisan. Aku pernah membaca di sebuah situs yang di bagikan oleh beberapa temanku tentang bagaimana menjadi seorang menjadi jago menulis? Di situ kalau tidak salah membaca ya pokoknya step pertama dan  utama itu ya mulai menulislah. Menulis apa? Apa aja yang ada di benakmu. Pokoknya mulai aja dulu, masalah isinya bagus apa tidak ya itu urusan nanti. Jangan menunggu untuk bisa menulis bagus baru di post. Kalau menunggu kayak gitu ya sampai aki-aki nggak maju-maju.

Jadi berdasar artikel itu tadi, aku setidaknya mencoba untuk kembali sedikit mengalokasikan waktuku ke hal-hal yang bermanfaat yang dalam konteks di sini, belajar untuk menulis kembali. Bukan untuk menjadi seorang penulis yang handal, tapi cuma ingin menghibahkan waktu untuk lebih produktif. Ya semoga dengan menulis ini, sedikit banyak aku bisa mengamalkan ilmu-ilmu yang aku peroleh. Sekedar berbagi, dan semoga bermanfaat dan bisa dijadikan nilai positif yang aku singgung awal tadi. Berkaryalah, maka karya itulah yang akan mencari jalannya sendiri..!



No comments:

Post a Comment

Most Popular