Monday, April 27, 2015

Minggu Yang Tak Biasa




   Pagi tadi entah kenapa setelah subuh aku tak bisa tidur lagi. Kuberanjak dari tempat tidur dan menuju ke dapur untuk membuat segelas kopi panas. Nescafe Original 3 in 1. Musim dingin kali ini memang seperti masih enggan meninggalkan bumi Ankara. Sudah bulan keempat saja masih sedingin ini. Bahkan beberapa waktu lalu sempat masih hujan salju. Jadi bisa dipastikan bahwa pagi itu memang bernuansa agak lebih dingin dibandingkan pagi-pagi yang seharusnya. Apalagi tadi malam hujan sempat menyapa bumi Ankara. Sambil membawa segelas kopi, kulangkahkan kaki ini menuju balkoni rumah. Sekali-kali menghirup udara minggu pagi yang segar. Masih terlihat memang bekas  genangan-genangan air bekas hujan tadi malam. Hmmh, deras juga hujannya, pikirku.

     Sambil menikmati kopi panasku, kuarahkan pandangan ke taman sebelah rumah. Dengan posisiku yang memang berada di lantai ketiga, begitu mudah bagiku untuk menikmati kompleks sekitarku. Saat itu sudah terlihat satu dua orang yang sedang menikmati udara pagi dengan sekedar jogging mengitari taman. Sepagi itu memang tidak banyak makhluk-makhluk bernama manusia keluar dari rumahnya. Hanya beberapa. Tiba-tiba pandanganku terpaut pada sepasang “kekasih” yang sedang duduk di kursi kayu tua di taman itu. Begitu mesra kulihat mereka. Sambil bercengkerama, bergurau, begitu bahagia rasanya. Ah, masih pagi buta begini tapi sudah diberi hidangan nikmat seperti ini, batinku. Pasangan “kekasih” itu kulihat begitu menikmati waktu-waktu bersamanya di usia mereka yang sudah senja itu. Memang terlihat beda. Diumur mereka yang sudah tidak muda namun mereka masih begitu menikmati yang namanya kebersamaan untuk saling berbagi kebahagiaan. Diumur mereka yang tidak muda lagi itu, mereka masih dengan setia menghabiskan waktu bersama, hanya untuk sekedar duduk di taman menikmati udara pagi yang cerah. Meski udara masih bisa dikategorikan cukup dingin, tapi kulihat melalui senyum dan tawa mereka itu, sekan suasana menjadi lebih hangat dan begitu nyamannya.

     Ya, mereka memang tidak muda lagi, bisa kuperkirakan keduanya berumur 50an tahun. Namun mereka seolah tak mempedulikan usia. Kulihat mereka seperti dua kekasih yang baru menikah beberapa hari yang lalu. Ah begitu bahagianya, terlihat begitu lepasnya tawa mereka. Inikah yang namanya hakekat dari sebuah “kekasih”, tanyaku. Terpaku cukup lama kupandangi mereka. Ingin sekali ke menghampiri mereka untuk ikut bercengkerama, dan mungkin sekedar bertanya akan resep rahasia mereka agar awet muda begitu. Hehe

   Tak ku sadari sudah dingin ternyata kopiku tadi. Sebegitu asiknya memandang kemesraan “kekasih” tadi. Aku pun akhirnya kembali ke dalam rumah, dan sempat  ku bergumam pada diriku sendiri, Ah apakah nanti masa tuaku seperti itu ya? Menikmati masa tua dengan kekasih tercinta. Bercengkerama bersama serta bercanda menikmati segarnya udara minggu pagi seperti mereka. Ah, pagi-pagi sudah mendayu ku dibuatnya. Minggu yang tak biasa :D .

No comments:

Post a Comment

Most Popular