Memang
udah sifat bawaan manusia untuk mencari-cari kesalahan orang lain. Menganggap
diri mereka lebih benar dibandingin yang lainnya. Berpegang teguh akan
pendapatnya kalau pendapatnya itulah yang absolut bener. Yang lainnya pasti salah
dan wajib ditolak, dibuang jauh-jauh. Ngga mau tahu lah.
Misalnya
aja nih, hari ini kebetulan tanggal 25 Desember, hari dimana kaum nasrani
merayakan hari Natal. Nah, coba deh cek keluar, buuaanyak sekali orang-orang
yang saling menyalahkan satu sama lain. Yang satu kolot banget mengharamkan
umat islam untuk mengucapkan selamat natal, yang satunya lagi kekeuh untuk
menghalalkan hal tersebut. Berantem ngga kelar-kelar. Udah tahun-tahunan
peristiwa kayak gini terjadi, tapi teteeep aja masih saling menyalahkan.
Terlepas
dari hukum sebenarnya entah itu halal apa haram mengucapkan selamat natal (yang
kalau dibahas bakalan panjang) mbokya kita itu bersikap agak waras dikit
gitu lho. Semuanya mempunyai pendapat masing-masing kok. Jangan memaksakan
pendapat gitu. Yang mau ngucapin ya monggo, engga ya silakan.
Bagi
satu orang mungkin dengan mengucapkan selamat natal kepada mereka kaum nasrani,
hanya merupakan bentuk keramah tamahan aja. Kepedulian hidup bertetangga,
berinteraksi sosial. Sebatas bentuk saling menghormati dengan saling bersalam
dan menebar kebaikan. Sedangkan bagi yang lainnya, mereka tidak mengucapkan
selamat natal dikarenakan prinsip personal. Namun tetap mengkondisikan suasana
yang aman dan damai dengan tidak menghalangi kaum nasrani dalam melakukan
peribadatannya.
Mbok
ya saling menghargai, saling menghormati gitu lho. Namanya juga hidup
bareng-bareng. Perbedaan pendapat itu ya memang hal yang ngga mungkin
terhindarkan. Yang penting adalah, seberbedanya pendapat satu sama lainnya, ya
tetep harus hidup rukun. Ayolah kondisikan kehidupan yang aman. Gemah ripah
loh jinawi. Kita itu umat muslim, nama alatnya iman, tujuannya aman. Kalau
cuma masalah kayak ginian, trus kita berantem, rusuh tawuran satu sama lainnya,
menciptakan kondisi yang ngga aman lagi, harus dipertanyakan itu ke-islaman
kita. Ngakunya orang islam, agama Rahmatan lil alamin, kok sukanya berantem, rusuh. Mana
rahmatan lil alaminnya?
Ibarat
sebuah taman di pusat kota, bunga-bunga dari berbagai genus dan spesies bisa
hidup berdampingan. Terlihat indah, serasi dan elok untuk dilihat. Ngga saling
mengganggu satu sama lainnya. Kenapa kita ngga bisa niru kayak gitu?
Yang terpenting
adalah iman kita mas, mbak. Kita sendirilah yang tahu takaran iman dalam diri
kita. Kalau kita takut iman kita goyah, ya sebaiknya juga ngga usah ikut-ikutan
mengucapkan selamat natal. Cukup membiarkan saja mereka beribadah. Ngga
ngganggu. Dan bagi mereka yang merasa imannya agak tebel, ya monggo aja
mengucapkan selamat natal. Tapi juga dengan menaati rambu-rambu yang ada.
Jangan kok setiap waktu ngucapin selamat natal ke sana kemari. Yang sewajarnya
aja.
Pada akhirnya, kalau kita tahu bagaimana bersikap dan
memposisikan diri di masyarakat, kan hidup bisa enak. Ngga saling nyalahin satu
sama lainnya, melakukan kepercayaan masing-masing tanpa memaksakan pendapat ke
yang lain. Sama-sama menciptakan keadaan yang serasi, demi kemaslahatan
bersama. Sama-sama menghindari perpecahan umat. Betapa nikmatnya...
No comments:
Post a Comment