Friday, December 25, 2015

Mana Rahmatan lil alaminnya?




Memang udah sifat bawaan manusia untuk mencari-cari kesalahan orang lain. Menganggap diri mereka lebih benar dibandingin yang lainnya. Berpegang teguh akan pendapatnya kalau pendapatnya itulah yang absolut bener. Yang lainnya pasti salah dan wajib ditolak, dibuang jauh-jauh. Ngga mau tahu lah.

Misalnya aja nih, hari ini kebetulan tanggal 25 Desember, hari dimana kaum nasrani merayakan hari Natal. Nah, coba deh cek keluar, buuaanyak sekali orang-orang yang saling menyalahkan satu sama lain. Yang satu kolot banget mengharamkan umat islam untuk mengucapkan selamat natal, yang satunya lagi kekeuh untuk menghalalkan hal tersebut. Berantem ngga kelar-kelar. Udah tahun-tahunan peristiwa kayak gini terjadi, tapi teteeep aja masih saling menyalahkan.

 Terlepas dari hukum sebenarnya entah itu halal apa haram mengucapkan selamat natal (yang kalau dibahas bakalan panjang) mbokya kita itu bersikap agak waras dikit gitu lho. Semuanya mempunyai pendapat masing-masing kok. Jangan memaksakan pendapat gitu. Yang mau ngucapin ya monggo, engga ya silakan.

Bagi satu orang mungkin dengan mengucapkan selamat natal kepada mereka kaum nasrani, hanya merupakan bentuk keramah tamahan aja. Kepedulian hidup bertetangga, berinteraksi sosial. Sebatas bentuk saling menghormati dengan saling bersalam dan menebar kebaikan. Sedangkan bagi yang lainnya, mereka tidak mengucapkan selamat natal dikarenakan prinsip personal. Namun tetap mengkondisikan suasana yang aman dan damai dengan tidak menghalangi kaum nasrani dalam melakukan peribadatannya.

Mbok ya saling menghargai, saling menghormati gitu lho. Namanya juga hidup bareng-bareng. Perbedaan pendapat itu ya memang hal yang ngga mungkin terhindarkan. Yang penting adalah, seberbedanya pendapat satu sama lainnya, ya tetep harus hidup rukun. Ayolah kondisikan kehidupan yang aman. Gemah ripah loh jinawi. Kita itu umat muslim, nama alatnya iman, tujuannya aman. Kalau cuma masalah kayak ginian, trus kita berantem, rusuh tawuran satu sama lainnya, menciptakan kondisi yang ngga aman lagi, harus dipertanyakan itu ke-islaman kita. Ngakunya orang islam, agama Rahmatan lil alamin, kok sukanya berantem, rusuh. Mana rahmatan lil alaminnya?

Ibarat sebuah taman di pusat kota, bunga-bunga dari berbagai genus dan spesies bisa hidup berdampingan. Terlihat indah, serasi dan elok untuk dilihat. Ngga saling mengganggu satu sama lainnya. Kenapa kita ngga bisa niru kayak gitu?

Yang terpenting adalah iman kita mas, mbak. Kita sendirilah yang tahu takaran iman dalam diri kita. Kalau kita takut iman kita goyah, ya sebaiknya juga ngga usah ikut-ikutan mengucapkan selamat natal. Cukup membiarkan saja mereka beribadah. Ngga ngganggu. Dan bagi mereka yang merasa imannya agak tebel, ya monggo aja mengucapkan selamat natal. Tapi juga dengan menaati rambu-rambu yang ada. Jangan kok setiap waktu ngucapin selamat natal ke sana kemari. Yang sewajarnya aja.

          Pada akhirnya, kalau kita tahu bagaimana bersikap dan memposisikan diri di masyarakat, kan hidup bisa enak. Ngga saling nyalahin satu sama lainnya, melakukan kepercayaan masing-masing tanpa memaksakan pendapat ke yang lain. Sama-sama menciptakan keadaan yang serasi, demi kemaslahatan bersama. Sama-sama menghindari perpecahan umat. Betapa nikmatnya...


No comments:

Post a Comment

Most Popular